

Lagi-lagi seperti Lebah Ganteng, Pein Akatsuki juga sosok yang sangat low profile dan tak pernah menampilkan dirinya di publik. Dalam sebuah wawancara oleh, Pein dan Lebah mengaku mengenal satu sama lain karena sama-sama bermukim di Jawa Timur. Bedanya, jika di serial Naruto, Pein adalah tokoh jahat, di sini Pein adalah seorang pahlawan yang baik hati –karena mau menerjemahkan dengan gratis. Merupakan rival dari si Lebah Ganteng, Pein Akatsuki adalah nama samaran lain dalam dunia persubtitle-an.
Ia hanya belajar secara otodidak dari keterbiasaan, hingga sekarang pun kadang masih susah menemukan padanannya dalam bahasa Indonesia. Si Lebah juga mengakui jika ia tidak punya latarbelakang pendidikan khusus pintar Bahasa Inggris serta mengerti semua idiomnya.

Jadi, dirinya murni ingin berbagi dan tidak dibayar sepeser pun. Mengenai bayaran? Mahasiswa Sastra Indonesia sekaligus guru les ini mengatakan jika membuat subtitle hanyalah sebagai hobi semata, bukan pekerjaan sampingan apalagi utama. Terhitung dari 2010 hingga sekarang, ia sudah menerjemahkan lebih dari 500 film. Dari situ ia mulai berpikiran jika ia bisa saja berbagi dengan menerjemahkan bahasa asing ke dalam bahasa ibu (Indonesia). Ia menggeluti dunia terjemah film dari sebuah keisengan saat dirinya menonton sebuah tayangan yang tidak bersubtitle, Ia lalu berinisiatif menerjemahkan sendiri secara manual. Walaupun aktif di akun sosial media lelaki yang disapa Tawon ini selalu berpose tampak belakang. Sosok misterius ini memang meminta untuk setiap media yang mewawancarainya merahasiakan identitas dirinya. Hayoo, siapa yang kalau nonton subber-nya selalu dua orang ini?Īda yang penasaran seperti apa sosok pengguna nama Lebah Ganteng ini, apakah memang ganteng seperti samarannya? Nah, mengenai ini tak banyak yang tau. Motorcycle accident lawyer fort lauderdale
